Sunday 21 June 2009

ALIRAN PEMIKIRAN KALAM

PERBANDINGAN ALIRAN KALAM

A. Pelaku Dosa Besar
1. Aliran Khawarij
Semua pelaku dosa besar, menurut semua sub sekte khawarij, kecuali najdah, adalah kafir dan akan disisksa di neraka selamanya, bahkan salah satu sub sekte khawarij azariqh menggunakan istilah yang lebih mengerikan dari kafir yaitu musyrik
2. Aliran Murji’ah
Menurut aliran ini terdap 2 pandangan, murjiah ekstrim memandang pelaku dosa besar tidak akan disiksa di neraka sedangkan murjiah moderat berpendapat bahwa pelaku dosa besar tidak kafir meskipun di siksa di neraka ia tidak kekal didalamnya karena masih bergantung pada ukuran dosa yang dilakukannya dan masih terbuka kemungkinan Tuhan akan mengampuni dosanya sehingga ia bebas dari siksaan dari neraka
3. Aliran Mu’tazilah
Dalam hal ini mu’tazilah menggunakan istilah al-manzilah bain al-manzilatain. Untuk pelaku dosa besar karena mereka tidak menentukan status dan predikat yang pasti bagi pelaku dosa besar, apakah ia tetap mukmin atau kafir. Namun jika pelakunya meninggal dan belum sempat bertoba, ia akan dimasukkan ke dalam neraka selama-lamanya, dengan siksaan yang lebih ringan daripada siksaan orang kafir.
4. Aliran Asy’ariyah
Aliran Asy’ariyah mengambil sikap yang sama dengan murji’ah yaitu tidak mengkafirkan para pelaku dosa besar, tapi jika dia meninggal dan tidak sempat bertobat, maka menurut aliran ini hal ini bergantung pada kebijakan pada Tuhan Yang Maha Esa atau pelaku dosa besar itu mendapat syafa’at Nabi SAW.
5. Aliran Maturidiyah
Samarkand maupun Bukhara, aliran maturidiyah memberikan pendapat bahwa para pelaku dosa besar masih tetap sebagai mukmin karena adanya keimanan dalam dirinya. Jika dia meninggal sebelum bertobat maka semuanya diserahkan kepada Allah SWT.
6. Aliran Syiah Ziyadiyah
Penganut aliran ini percaya bahwa orang yang melakukan dosa besar akan kekal dalam neraka jika dia belum tobat dengan tobat yang sesungguhnya.

B. Iman dan Kufur
1. Aliran Khawarij
Iman dalam pandangan khawarij tidak semata-mata percaya kepada Allah, tetapi mengerjakan segala perintah kewajiban agama juga merupakan bagian dari keimanan. Segala perbuatan yang berbau religius termasuk kekuasaan juga termasuk keimanan.
Kelompok azariqah memberikan status kafir bahkan musyrik kepada memberi label musyrik kepada siapa saja yang tidak mau bergabung kedalam barisan mereka begitupun juga dengan kelompok nadjah.
2. Aliarn Murji’ah
Aliran ini berpendapat bahwa Iman terletak di dalam kalbu, sedangkan perbuatan dan ucapan tidak selamanya menggambarkan apa yang ada di dalam kalbu. Aliran ini juga berpendapat bahwa semua pelaku dossa besar tidaklah menjadi kafir.
3. Aliran Mu’tazilah
Aliran ini tidak mengkafirkan para pelaku dosa besar karena aliran ini menempatkan mereka pada posisi tengah diantara posisi mukmin dan posisi kafir. Aliran ini juga menyinggung masalah fluktuasi iman, yang berpendapat bahwa bila seseorang meningkatkan dan melaksanakan amal kebaikan, maka imannya semakin bertambah dan setiap kali ia melakukan maksiat maka imannya semakin berkurang.
4. Aliran Asy’ariyah
Bagi aliran ini persyaratan minimal adanya iman hanyalah tashdiq yang jika diekspresikan secara verbal berbentuk syahadatain.
5. Aliran maturidiyah
Aliran maturidiyah samarkand berpendapat bahwa keimanan itu tidak cukup hanya dengan perkataan semata, tanpa diimani oleh kalbu. Dan menurut maturidiyah bukhara menyatakan bahwa iman tidak dapat berkurang, tetapi dapat bertambah dengan adanya ibadah-ibadah yang dilakukan.

C. Perbuatan Manusia dan Tuhan
1. Aliran Khawarij
Aliran ini dikenal sebagai aliran yang bercorak rasional, dan mengemukakan pendapat bahwa perbuatan Tuhan hanya terbatas pada hal-hal yang dikatakan baik.
2. Aliran Jabariyah
Aliran Jabariyah ekstrim berpendapat bahwa segala perbuatan manusia bukan timbuul dari kemauannya sendiri melainkan perbuatan yang dipaksakan atas dirinya. Dan Jabariyah moderat berpendapat bahwa Tuhan menciptakan perbuatan manusia baik perbuatan yang baik maupun jahat, tetapi manusia memiliki peran didalamnya.
3. Aliran Qadariyah
Berbeda dengan Jabariyah aliran ini berpendapat bahwa segala tingkah laku manusia dilakukan atas kehendaknya sendiri dan mereka memiliki kewenangan melakukan segala perbuatan atas kehendaknya sendiri.
Aliran ini juga memiliki pandangan bahwatidak ada alasan yang tepat untuk menyandarkan segala perbuatan manusia kepada perbuatan Tuhan. Perbuatan manusia tidak diciptakan Tuhan pada diri manusia tetapi manusia sendirilah yang mewujudkan perbuatannya.
4. Aliran Asy’ariyah
Aliran ini percaya pada kekuasaan mutlak Tuhan dan berpendapat bahwa Tuhan tidak mempunyai kewajiban apa-apa, dan bahwa Tuhan dapat meletakkan beban yang tak dapat dipikul manusia.
Dalam faham ini, manusia ditempatkan pada posisi yang lemah dan diibaratkan sepeti anak kecil yang tak memiliki pilihan dalam hidupnya. Pada prinsipnya aliran ini berpendapat bahwa perbuatan manusia diciptakan Allah dan daya manusia tidak mempunyai efek untuk mewujudkannnya. Argument yang diajukan alliran ini untuk membela keyakinan mereka yaitu firman Allah Q.S. ash-Shaffat:96 yang berarti “Tuhan menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat”

5. Aliran maturidiyah
Aliran Maturidiyah samarkand memiliki pendapat yang sama dengan khawarij bahwa perbuatan Tuhan hanya sebatas yang baik-baik saja, sehingga Tuhan mempunyai kewajiban melakukan yang baik kepada manusia. Sedangkan maturidiyah bukhara berpendapat bahwa Tuhan tidak mempunyai kewajiban.
Kelompok maturidiyah samarkand hampir sama dengan faham mu’tazilah dalam pandangan tentang perbuatan manusia, sedangkan maturidiyah bukhara hampir sama dengan asy’ariyah. Hanya saja menurut maturidiyah samarkand kehendak dan daya berbuat pada diri manusia, adalah kehendak dan daya manusia dalam arti sebenarnya dan bukan dalam arti kiasan.

D. Kehendak Mutlak dan Keadilan Tuhan
1. Aliran Mu’tazilah
Menurut aliran Mu’tazilah yang berprinsip keadilan Tuhan tidak mungkin berbuat zalim dengan memaksakan kehendak kepada hamba-Nya, sehingga kekuasaan Tuhan tidak mutlak lagi karena kebebasan yang diberikan Tuhan terhadap manusia serta adanya hukum alam yang menurut Al-qur’an tidak pernah berubah.
2. Aliran Asy’ariyah
Aliran ini percaya pada kemutlakan kekuasaan Tuhan. Dan menurutnya keadilan Tuhan mengandung arti bahwa Tuhan mempunyai kekuasaan mutlak terhadap makhluk-Nya dan dapat berbuat sekehendak hati-Nya dan semua itu adil bagi Tuhan dan justru tidak adil jika Yuhan tidak dapat berbuat sekehendak hati-Nya karea Dia adalah penguasa mutlak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa keadilan Tuhan terletak pada kehendak mutlak-Nya
3. Aliran maturidiyah
Maturidiyah samarkand hampir sama dengan aliran mu’tazilah tetapi kekuatan akal dan batasan yang diberikan kepada kekuasaan mutlak Tuhan lebih kecil dari pada yang diberikan aliran mu’tazilah, aliran ini berpendapat bahwa kehendak mutlak Tuhan dibatasi oleh keadilan Tuhan, sehingga Tuhan adil mengandung arti bahwa segala perbuatan-Nya adlaha baik dan tidak mampu untuk berbuat buruk serta tidak mengabaikan kewajiban-kewajiban-Nya terhadap manusia.
Maturidiyah bukhara berpendapat bahwa Tuhan mempunyai kekuasaan mutlak dan dapat berbuat apa saja yang dikehendaki-Nya dan menentukan segala-galanya.

No comments: